Ide
: Gadis SMA yang selalu di bully oleh teman-temannya karena miskin, tiba-tiba
berubah seratus derajat karena kejadian aneh yang menimpanya ketika sedang
rekreasi di hutan.
Premis
: Kisah seorang gadis miskin yang selalu menjadi bulan-bulanan temannya di
sekolah tiba-tiba menjadi seseorang berpengaruh di sebuah negeri yang sangat
asing. Ia menjadi bulan-bulanan dengan peran berbeda dan dicintai banyak orang.
POV
: 1
Tokoh
: Edenia, Kenzhi, Natania, Maria, Ultrax, Nina
Setting
: Hutan, Devil world
Subgenre
: Alternate World
*
Dengan
perasaan sangat lelah kupandangi patung mengerikan mirip monster itu.
Perlahan-lahan aku maju beberapa langkah dengan ragu. Aku tengadah menatap
persis ke matanya, bola mata hijau sangat buas, tanduk yang tajam dan kokoh, gigi
menyeringai seolah ingin menelanku iiihhh serem aku mundur beberapa langkah.
“Edeeen!
Si lelet sedunia cepetan bersihkan patung itu! Kita mau foto selfi tau!”
Natania anak kepala sekolah berteriak di belakangku sambil mencak-mencak.
“A..a..ku
ta..kut” ujarku pelan.
“Apa?
Tuan putri takut?” tiba-tiba Maria muncul di belakangku dan mendorong tubuhku
hingga aku memeluk monster itu.
“Bagaimana
kalau kita suruh si lelet ini untuk mencium bibir monster itu?” Nina dengan ide
gilanya muncul.
Aku gemetaran.
“Ide
bagus Nin, tunggu apalagi lelet ayo naik dan cium tuh bibir monster!”
Dengan
susah payah aku berusaha naik ke atas monster itu, dan persis didepan wajahnya
aku menunduk takut.
“tolooongg, aku takuuut! Patungnya hiduup!” Aku menjerit,
sekilas aku melihat mata hijau monster tersebut bergerak.
Mereka
anak-anak orang kaya yang suka bully aku siang dan malam itu malah tertawa
riang melihatku ketakutan.
“Eh Eden sudah lelet, penakut lagi, payah Lu!” seru Natania, disambut tawa teman-temannya.
Ya, aku sudah biasa dengan semua itu. Aku
yang tak mempunyai ayah dan ibu juga saudara yang baik, harus rela diperlakukan
tak wajar oleh mereka yang merasa paling hebat dan berpengaruh di sekolah. Jika
aku tak mengikuti keinginan mereka, pasti aku sudah dikeluarkan dari sekolah
tersebut.
Tiba-tiba
ranting pohon diatas patung itu retak dan jatuh tepat di atas kepalanya. Angin
kencang mulai menerpa diiringi dengan suara petir. Semakin lama semakin kuat
badai menerbangkan berbagai tumbuhan yang ada disekitar gereja tua dan patung
tersebut. Si maria CS malah lari terbirit-birit tak memperdulikanku. Aku
berpegangan kuat pada tanduk patung, namun tiba-tiba ranting pohon mengenai
dahiku, darah keluar deras aku memeluk kepala patung dengan kuat berharap tidak
jatuh. Darahku mengalir melewati dahi, hidung dan akhirnya masuk ke mulut
patung itu. Aku hampir kewalahan tak kuat menahan badanku sendiri ketika
sesosok bayangan putih bersayap keluar dari patung tersebut. Dan aku pun tak
ingat apa-apa lagi.
*
Aku
terbangun dengan kaget. Dimana aku?
kuputar pandanganku. Langit yang hitam berkabut, sebelah kiri kulihat danau
yang hitam, sebelah kanan pepohonan yang gersang, Dimanakah ini? Apakah aku di neraka? Aku mencoba bernapas dengan
wajar. Perlahan aku beranjak duduk, kupegang dahiku tak ada yang sakit. Aku
celingukan. Beberapa kali aku mengingat-ngingat, apa aku pernah ke sini? Kok seperti pernah melihat dunia ini?
“Halo
my Queen, terimakasih telah melepaskan kutukanku. Setelah lama tertawan di
patung monster jelek itu akhirnya aku bisa bebas di World Devil ini. Welcome my
Queen!” sebuah suara menggema mengagetkanku.
Aku terperanjat, menoleh ke
kanan, ke kiri, belakang dan atas tak ada siapa-siapa. “Siapa kamu?!” aku
berteriak. Bayangan putih yang aku lihat semalam itu tiba-tiba muncul
dihadapanku. Aku kaget dan loncat ke belakang. Mahluk itu berkepala persis
manusia berwajah ganteng, berambut putih gondrong, dengan kaki mirip kuda plus
sayap putih persis sayap unicorn. Di
kepalanya bertengger sebuah mahkota kecil, ada bola permata warna biru di
tengahnya yang terlihat berkilau. “Kamu siapa? Dan apa maumu dariku? Aku tak
punya apa-apa?”
“Kamu
adalah ratuku, ratu dari segala klan di Devil World ini. Klan Vampire, Lycan,
Penyihir dan Troll semua tunduk atas perintahmu. Terkecuali Klan Penyihir yang
masih belum patuh dan menyebabkan aku tertahan di tubuh patung selama 750 abad”
jelas laki-laki misterius itu.
Aku hanya menatapnya heran dan tidak percaya.
“Sebentar
lagi mereka akan menyambutmu Ratu Edenia! Ramalan akan kedatanganmu sudah lama
berhembus di negeri ini.” lanjutnya lagi. Aku masih melongo. Ratu! Ratu apaan? Pasti dia ini orang jahat! Aku
mulai curiga.
Belum
sempat aku berpikir panjang dan meminta penjelasan lainnya dari lelaki aneh
itu, tiba-tiba dia mengibaskan sayapnya itu. Sebuah tongkat berwarna perak
mengkilat sudah ada di tangannya. Aku tercengang, beberapa kali aku mengucek-ngucek
mata tak percaya dengan apa yang kulihat. Tongkat
itu darimana datangnya? Belum juga aku mengajukan pertanyaan itu, tongkat
yang dipegang pria aneh itu dengan ajaib mengeluarkan sinar keemasan menuju ke
arahku.
Aku
hendak menghindar, namun begitu sulit beranjak dari tempat berdiriku. Sesuatu
terjadi dengan diriku, cahaya itu berkumpul di atas kepalaku lalu
berputar-putar mengelilingi badanku. Kemudian berhenti tepat di telapak tangan
kananku yang terbuka. Perlahan aku mencoba memegangnya, rasa dingin dan nyaman
terasa ketika memegang benda aneh itu. Aku memegangnya erat, terasa ada energi
ajaib yang merasuki tubuhku yang tadinya lemas. Aku merasa lebih bertenaga,
merasa bahagia, merasa lebih hidup dari sebelumnya.
To
be continue...:)
EmoticonEmoticon