Sebetulnya cerita berawal dari suami yang ingin memperpanjang SIM A, karena hampir habis masa berlakunya. Kemudian saya tiba-tiba saja teringat SIM C saya sendiri, sudah lama tidak diperiksa. Dan jreng jreng jreng...sudah lama mati! hehe Baiklah sekalian dong saya juga harus buat baru nih. Maka kami sepakat akan segera mengurus masalah SIM di hari sabtu (Suami liburnya sabtu).
Maka kami berangkatlah ke POLRES setempat sekitar pukul 7 pagi. Sesampainya di sana kami mulai mengurus segalan keperluannya,antara lain :
1. Membeli map. Map tersedia dalam warna biru dan hijau. Untuk perpanjangan warna hijau dan untuk SIM baru warna biru. Di sini juga sekaligus menyiapkan syarat-syaratnya seperti fotokopi KTP dan SIM yang lalu (untuk perpanjangan)
2. Tes kesehatan. Ini diluar ekspekatsi saya tes nya hehe...Saya kira tes kesehatan keseluruhan badan, ternyata hanya tes kesehatan mata saja. Maklum saya dulu SIM yang pertama tanpa tes alias dibuatkan orang haha...
3. Menyerahkan kelengkapan ke bagian registrasi. Kemudian kita mendapat sebuah formulir yang harus diisi (sebelum dibalikin lagi setelah pengisian komplit kita wajib bayart dulu dananya untuk pembuatan SIM) maaf saya lupa harganya (suami yg bayarkan) kalau untuk perpanjangan sepertinya di bawah 100ribu.
4. Dipanggil untuk sidik jari, foto dan tanda tangan
5. Ujian Tulis. nah untuk yang baru mau buat SIM baru harus melewati tahap ujian ini (ujian ciin :) ). Ujian tulis memakai komputer dan headset. Kita tinggal lihat soal di komputer dan dengarkan perintahnya. Kuncinya keberhasilan Di sini adalah dengarkan soal hingga selesai. karena banyak jebakan di dalamnya hehe...(buktinya suami saya gak lulus di ujian tulis ini) haha (oh ya suami saya juga bikin baru untuk SIM C) alhamdulillah saya lulus.
5. Ujian Praktik
Disinilah kemampuan saya dalam mengendarai motor di uji. Saya dan teman-teman yang lulus ujian teori/tulis harus melewati satu tahap lagi. Saya waktu enggak bawa motor karena jaraknya ke polres agak jauh, jadi bareng suami naik mobil. Nah karena saya enggak bawa motor saya disuruh ikut terakhir. Yang ujian praktek waktu itu ada sekitar 10 orang, kebanyakan anak-anak sekolah dan Kuliah sepertinya. Saya paling tua hehe...
Ujian praktik itu ternyata sangat sulit, ada 4 track yang harus dilalui oleh pengendara dengan mulus tanpa kaki jatuh, tanpa menyenggol pembatas. Track yang pertama dan kedua lumayan gampang karena lurus meskipun agak sempit. nah yang ketiga ini sulit banget, track nya melingkar menyerupai angka 8 dan harus dilewati tanpa kaki turun, dan tanpa menyenggol pembatas. banyak yang gagal di track ini. yang berhasil paling anak cowok yang sudah dari pagi berlatih di track ini.
track yang terkahir adalah teknik balik tanpa kaki jatuh.
Tiba giliran saya, pak polisi mengizinkan saya memakai motor maticnya. ughh ternyata susah sekali untuk tidak jatuh si kaki teh. Mana itu hari sangat panas, puasa pula. hehe akhirnya saya dan beberapa teman dinyatakan TIDAK LULUS. Untuk mendapatkan SIM saya, harus kembali mengikuti ujian praktek tanggal 8 juli yang akan datang.
yang lulus mungkin 2 orang saja.
Kemudian suatu waktu saya membuat postingan tentang kejiadian kegagalan saya mendapat SIM C di Fb, berbagai komentar bermunculan dari yang positif hingga yang negatif. Pada umunya mereka menyarankan saya untuk menebus SIM tersebut, namun saya kok pebnasaran pengen ngikuti proisedure nya hingga benar-benat berhasil. Yang membuat saya merasa terganggu itu, ada teman yang mengomentari seperti ini, "Kamu dikerjain, Yeti! Valentino Rossi saja gak mungkin bisa melewati ujian praktek macam gitu mah." benarkah saya dikerjain? entahlah haha...
Ya, itulah sekelumit cerita saya mendapatkan SIM C dengan apa adanya eeaaa...Mungkinkah saya berhasil mendapatkan SIM itu pada tanggal 8 Juli? kita nantikan lanjutan ceritanya ya hehe...terimakasih sudah membaca :)
EmoticonEmoticon