Bulan Februari 2019 ada pengumuman tentang adanya kegiatan seleksi penulis buku anak untuk acara Gerakan Literasi Nasional yang digelar oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebetulnya kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun oleh pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa dan dalam upaya meningkatkan minat literasi bagi anak-anak Indonesia. Namun, saya hanya tahu tahun 2019 ini saja, tahun sebelumnya belum tahu. Jadi inilah kali pertama saya ikut berpartisipasi.
Berbeda dengan tahun lalu, tahun 2019 ini ketentuannya lebih mudah katanya. Kalau tahun sebelumnya harus menulis naskah lengkap lalu dicetak jadi dummy (buku contoh, tahun 2019 panitia hanya meminta outline saja. Nah, walau pun masih terbilang baru di dunia menulis buku anak, tapi saya ikut tertantang untuk ikutan daftar.
Baca juga : Kisahku : Meraih Keberkahan dari Kesungguhan Menerapkan Proyek Literasi Dalam Keluarga
Baca juga : Kisahku : Meraih Keberkahan dari Kesungguhan Menerapkan Proyek Literasi Dalam Keluarga
SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI
Beberapa persyaratan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :
1. FC KTP
2. Surat Pernyataan keaslian naskah dan kesediaan untuk mengikuti serangkaian kegiatan offline di Jakarta
3. Outline naskah yang terdiri dari Tema, Judul, fokus karakter, target pembaca dan sinopsis
4. Contoh gambar dari Ilustrator beserta biodatanya
5. Biodata penulis lengkap plus foto.
6. FC sertifikat kepenulisan atau prestasi (kalau punya).
7. Contoh buku yang pernah ditulis 5 eks (harus yang ber-ISBN)
8. Surat Pernyataan keaslian naskah dan kesediaan untuk hadir saat pertemuan plus materai 6000
Kurang lebih syaratnya itu. Tapi ya tidak mudah juga bagi saya. Yang paling berat tentu saja harus mengumpulkan buku karya saya sebanyak 5 eks. Secara saya hanya baru punya satu buku saja waktu, itu pun duet dengan Kakak Nazlah Hasni. Ya, saya pun mengumpulkan 5 buku saya yang berjudul "Kisah Hebat Hewan Langka di Dunia" penerbit Elex Media KOmputindo. Satu bukunya harga 98.000 an lo coba kali 5 berapa? Hehehe.. (lumayan kan modalnya) dengan catatan belum tentu lolos.
Tapi niat saya waktu itu kalau pun nggak lolos nggak apa-apa toh buku saya nantinya akan tetap dibaca anak-anak Indonesia. Niatkan saja sedekah, beres. Karena kan Islam juga mengajarkan pada umatnya untuk tidak pesimis dan berburuk sangka.
Oh iya, hadiah yang dijanjikan oleh Kemdikbud saat itu adalah sebesar 12.500.000/buku. Artinya jika kebagian nulis tiga buku, tinggal kali 3 saja.
Oh iya, hadiah yang dijanjikan oleh Kemdikbud saat itu adalah sebesar 12.500.000/buku. Artinya jika kebagian nulis tiga buku, tinggal kali 3 saja.
PERJANJIAN DENGAN ILUSTRATOR
Sebelum mengirimkan semua persyaratan, semua penulis harus udah deal dengan pihak ilustrator terkait dengan pembagian hadiahnya. Apakah dibagi dua atau ilustrator dibayar per lembar. Saya sendiri memutuskan jika lolos akan membagi dua saja hadiahnya dengan Ilustrator pilihan saya. Saya berpikir kala itu, kalau saya lolos itu pun mungkin tak lepas dari doa-doa dan rezeki Ilustrator saya juga. Walau pun sebetulnya itu adalah hak penulis mau dibayar per lembar atau bagi dua. Tetapi kebanyakan ya dibayar per lembar sih memang lebih menguntungkan penulis.
Saya pun meminta sampel gambar yang pernah dibuat oleh Ilustrator dengan perjanjian kalau menang hadiah bagi dua.
Baca juga : Keseruan Pertemuan Penulis Gerakan Literasi Nasional Tahun 2019
Baca juga : Keseruan Pertemuan Penulis Gerakan Literasi Nasional Tahun 2019
MEMBUAT OUTLINE LENGKAP
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa salah satu syarat ikut saringan penulis adalah mengirimkan outline cerita. Dimulai dari tema, judul, fokus karakter, target pembaca dan sinopsis lengkap. Tema, fokus karakter dan target pembaca sebetulnya sudah ditentukan oleh panitia, kita tinggal pilih sesuai dengan minat dan keinginan kita. Pilihan temanya ada 12, yaitu :
1. Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2. Arsitektur Tradisional
3. Aktivitas Ekonomi Kreatif
4. Diversifikasi Pangan dan Tradisi Kuliner
5. Lanskap Perubahan Sosial Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
6. Bahasa dan Sastra Indonesia
7. Toleransi dan Kebhinekaan
8. Kebencanaan
9. Kesenian
10. Kecakapan Hidup
11. Antikorupsi
12. Kemaritiman
Saat itu, saya ambil tema Sanitasi dan Kesehatan LIngkungan karena saya pikir sesuai dengan keilmuan saya. Sayangnya, saya yang masih polos kala itu tak paham kalau bisa mengirimkan outline lebih dari satu. Saya pikir kalau outlinenya untuk dua buku, artinya buku saya yang dikirim pun harus nambah lima lagi dengan judul yang berbeda. Sementara saya hanya baru punya satu buku saja. Saat pertemuan ternyata ada lo yang kirim hingga sepuluh outline! Waah, dari situ saya bersyukur, alhamdulillah saya kirim satu pun bisa lolos. Ada banyak teman yang kebagian menulis tiga buku dan dua buku. Alhamdulillah, satu buku pun saya sangat senang.
Nah, setelah semua syarat terkumpul, barulah kirim ke alamat yang tertera di panduan. Saya dulu mengirim lumayan berat, karena lima buku saya kan emang tebal-tebal.
Setelah terkirim, saya harus menunggu berita beberapa MInggu dari Kementrian, apakah saya lolos atau tidak? Dan Alhamdulillah, Lolos teman-teman. Yeaaayy! sujud syukur! Ini merupakan anugerah dan rezeki yang tak terduga. Nama saya ada di urutan kedua dari akhir (karena kan huruf awalnya Y hehe). Saya sujud syukur dan terharu, karena akan bertemu dengan teman-teman penulis buku anak seluruh Indonesia. Penulis baru yang ketiban rezeki luar biasa dari Allah.
Baca lanjutannya :Perjalanan Menuju Pertemuan Penulis GLN 2019
Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos untuk bisa mengikuti pertemuan penulis buku anak seluruh Indonesia.
Baca lanjutannya :Perjalanan Menuju Pertemuan Penulis GLN 2019
Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos untuk bisa mengikuti pertemuan penulis buku anak seluruh Indonesia.
Ceritanya nanti bersambung ke judul : Mengurus Keberangkatan, Gosip-gosip, dan selama pertemuan penulis
EmoticonEmoticon