Sekitar
sebulan yang lalu ada pengumuman seleksi penulis cerita anak untuk ikut
Lokakarya Penulisan BookLab 2020 Let’s Read di Jakarta. Pengumuman itu
mensyaratkan beberapa hal untuk dikirim ke panitia sebagai acuan mereka memilih
calon penulis. Ini ajang bergengsi tentu saja, karena naskah buku yang ditulis
oleh penulis cerita anak nantinya akan tayang di aplikasi Let’s Read dan
mendapat honor.
Tetapi
yang lebih penting dari itu, adalah prosesnya. Siapa pun yang pernah ikut
lokakarya ini mengatakan kalau ilmu dari para mentor let’s read itu sangat luar
biasa bagus, idealis dan terbaik. Nah, karena hal inilah saya yang pada awalnya
tidak berkenan ikut, akhirnya tergoda juga. Padahal, untuk mengikuti Lokakarya
Let’s Read itu tidak murah secara akomodasi ditanggung pribadi. Saya terus terang
daftar di hari terakhir deadline pendaftaran, itu pun setelah bertanya ke
beberapa teman penulis dan mereka pada ikutan.
Syarat Ikut Lokakarya BookLab 2020 Let’s Read
Beberapa
syarat yang harus dipenuhi oleh seorang calon pendaftar Lokakarya Penulisan Booklab
2020 Let’s Read adalah sebagai :
Mengisi Google form yang isinya tentang kesediaan biaya ditanggung sendiri (hanya diberi uang jajan setiap hari @200.000 plus jika naskah lolos dapat honor 3 juta), menulis data diri, unggah tiga karya terbaik anda, motivasi ikut, isu literasi, pengetahuan buku anak, pengetahuan tentang Let’s Read . Itu saja sih syaratnya.
Setelah
dilakukan pemilihan pendaftar penulis oleh dewan juri yang ahli dibidang bacaan
anak, seperti : Kang Ali Muakhir, Bu Sofie Dewayani, Kak Rosie Setiawan dan dua
juri lainnya, diputuskanlah 15 peserta yang akan ikut Lokakarya di Jakarta. Dan,
saya tanpa diduga muncul di urutan paling akhir. Sungguh sebetulnya saya tak
berharap, tapi Alhamdulillah bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar banyak
hingga bisa menuliskan postingan ini.
Apa Sih Let’s Read?
Mungkin ada teman-teman yang bertanya,
apa sih let’s read itu? Kenapa mbak Yeti heboh banget di facebook
sharing-sharing Let’s Read di beberapa grup wa? Saya sungguh excited setelah tahu apa itu let’s read.
Ibarat kata, bagai menerima kabar gembira dari sahabat dan saya tak bisa
menahan diri untuk mendekapnya seorang diri. Saya harus bagikan info penting
kepada sebanyak-banyaknya sahabat dan siapa pun itu. Dan senangnya itu setelah
saya sharing info mengenai Let’s Read, semua happy. Semua bersyukur, ada aplikasi gratis sebagai alternative pilihan
bacaan anak.
Let’s read sendiri adalah sebuah
sebuah perpustakaan digital gratis untuk anak yang berisi ratusan cerita
menarik dalam berbagai bahasa. Let’s Read ini diprakarsai oleh Lembaga
Pembangunan Internasional Nirlaba, The Asia Foundation.
Anda bisa instal logo ini.
Latar belakang pembuatan perpustakaan
digital ini adalah karena salah satunya kesulitan pendistribusian buku-buku
hingga pelosok negeri. Juga soal efisisensi. Jika bentuknya digital, semua
orang bisa mengaksesnya dimana pun dan kapan pun.
Beberapa judul cerita di aplikasi Let's Read
Jika
anda ingin melihat perpustakaan digital Let’s Read anda hanya tinggal mengunduhnya
di play store, dengan nama Let’s
Read. Anda bisa memilih bahasa, memilih level bacaan, memilih tema dan hurufnya
juga bisa diatur. Berita gembiranya adalah, anda bisa mencetak gratis buku-buku
di website Let’s Read! Iya gratis tanpa perlu izin, asal bukan untuk tujuan
komersil. Di websitenya www.letsreadasia.org,
anda bisa langsung mencetaknya menjadi booklet seperti di bawah. Tanpa
ribet, karena sudah dilay out sedemikian rupa. Jika menghendaki lay out
sendiri, bisa. Misalnya ingin satu buku isinya dua cerita, berarti harus lay
out sendiri. Ingat ya, untuk mencetak bukunya hanya bisa lewat website, kalau
dari aplikasinya tidak bisa.
Website Let's Read
Secercah Cahaya Baru dalam Literasi Indonesia
Dengan adanya digital library Let’s
Read, saya sangat bersyukur. Saya kira ini salah satu solusi bagi teman-teman
yang ingin sekali bacaan bagus untuk anak atau muridnya, tapi kesulitan
mendapatkan buku. Sebagaimana gembar-gembor pemerintah soal peningkatan
literasi di Indonesia, saya pikir Let’s Read bisa dijadikan solusi. Ya, walau
pun mungkin saja ada pro kontra, tapi mari kita lihat sisi baiknya. Let’s Read
saya kira adalah perpaduan literasi digital dan literasi baca tulis.
Dari beberapa sharing tentang Let’s
Read yang telah saya lakukan, hampir sebagian peserta sharing senang. Semua
menerima info ini sengan bahagia. Mereka pun langsung instal aplikasinya.
Senangnya, mereka memberikan testimony positif tentang isi bacaannya saat
dibacakan pada anak. Anak-anak mereka suka. Ada juga yang berprofesi guru, dan
beliau memang di pelosok tinggalnya, beliau merasa sangat terbantu oleh adanya
info dari saya. Masya Allah, saya sangat bahagia membagi berita gembira ini.
Contoh booklet hasil cetak dari website let's Read
Harapan saya, semoga let’s read terus
bertumbuh dan terus membagikan kebahagiaan lewat cerita anak yang berkelas.
Saya yakin, bacaan di let’s read sangat bagus dan mampu menyihir anak-anak mencintai
bacaan. Anak saya pun langsung jatuh cinta pada beberapa cerita.
Harapan untuk para ibu yang sudah tahu
aplikasi ini adalah tidak lagi malas membacakan cerita kepada anak. Iya, tidak
ada alasan lagi ya. Let’s Read juga bisa dipakai untuk mempererat bonding,
memberikan informasi positif pada anak. Hanya tinggal kemauan ibu atau ayah
saja. Mari menanamkan kebaikan hati dalam diri anak lewat bacaan.
Terima kasih Bu Sinta yang telah
mengundang saya menjadi salah satu peserta Lokakarya Penulisan BookLab 2020. Terima
kasih telah berbagi informasi tentang let’s read kepada saya. Saya rasa ini skenario
Allah. Dan, saya telah melakukannya dengan baik.
Nah, itulah tadi informasi dari
Lokakarya Penulisan BookLab 2020 di Jakarta. Untuk informasi pelaksanannya dan
pencarian akomodasi sendiri, akan saya posting di lain waktu. Saya senang telah
mengikuti lokakarya itu. Ilmu dan pengalaman baru bagi saya yang masih belajar
menulis cerita anak. Ada banyak hikmah yang saya petik. Semoga ke depannya saya
bisa ikut lagi dan memberikan yang terbaik, aamiin. Semoga bermanfaat bagi semua pembaca blog saya, boleh tanya-tanya di kolom komentar ya. Terima kasih.
EmoticonEmoticon